pesantrendigital | August 26, 2020 |
Alhamdulillah. Telah Berlangsung Acara NGOVID-B19 sesi #6 22 Agustus 2020.
Kami Haturkan Terimakasih kepada narasumber Bapak Gigin Saepudin atau lebih dikenal dengan Aa’ Gyn (Founder & CEO Oribelle Indonesia) dan Bapak Yana Sandhi (Founder Ayobiz Marketing Club) yang memberikan semangat dan inspirasi kepada para peserta NGOVID-B19.
Special thanks to :
Channel-11 ( Bpk Arnold Makasau Rivai) Yang telah memfasiltasi koneksi sehingga acara ini bisa berjalan lancar ?
Eramadanicom sebagai media partner dari acara NGOVID-B19 yang telah mensupport segala bentuk pemberitaan terkait event ini ?
Berikut notulensi NGOVID-B19 Sesi #6
Tidak bosan bosannya Pesantren Digital berusaha untuk tetap menebar manfaat bagi umat, walau kondisi pandemi, namun kita semua tetap optimis dan berharap hanya pada kemurahanNya. Tetap bergerak melangkah ke depan demi menebar manfaat.
Ngovid-B19 sesi ke enam kembali hadir pada Sabtu, 22 Agustus 2020. Bila biasanya acara dibuka oleh Uztad Khairul Mahfudz, kali ini acara dimulai dengan pembukaan oleh MC Oman Hariyadi, selanjutnya diisi pembacaan dari aturan Ngovid-B19. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan tilawah oleh Al Hafidz Muhammad Alqud Asyauki.
Materi pertama diisi oleh Aa’ Gyn, beliau selaku owner Oribelle dari Bandung. Sebagai pebisnis handal bidang fashion dan hijab, Aa’ Gyn membangun brand dari nol dan hingga saat ini mampu memberdayakan masyarakat sekitarnya. Aa’ Gyn berkolaborasi bersama membangun cita-cita untuk semakin memperlebar ekspansi bisnis. Pandemi bukanlah suatu halangan baginya. Malah makin fashionable dan tetap kinclong, walau kondisi pandemi menerpa negeri ini.
Pada waktu pukul 10.22 WITA, Aa’ Gyn menjelaskan bagaimana cara kita dalam meningkatkan penjualan di era pandemi. Bahwa semua yang terjadi, maka kita ikhlaskan aja, “saya pernah mengalami, Oribelle sebenarnya brand tanpa sengaja, karena waktu itu kondisi saya minus, dulu saya marah, saya tidak pernah melihat si corona kayak gimana, katanya harus jaga jarak, kenapa pakai masker? Si corona tidak kelihatan, makanya kita banyakin dzkir, guru guru kita sudah mencontohkan. Dicoba aja. Orang-orang kebanyakan itu banyak tahu, tapi berat untuk melakukan, contohnya menghikhlaskan, contoh lain, lihat mantan dengan cowok yang lebih keren dari kita, itu berat untuk ikhlas.
“Dalam matematika, jika kita infaq, itu berkurang. Kita ga usah malu, ketika bisnis kita terdampak, biasa aja kita menghadapinya, ini bisnis bisnis kita. Saya bangun rumah di bagian depan, belum jadi, saya nikmati aja. Kita banyak bersyukur aja. Seperti itu tadi, Saya pernah kondisi jatuh, bukan terpuruk, saya datang ke guru saya, yang paling berat bagi kita mengikhlaskan sesuatu yang kita sukai.”
“Kita bukan balas dendam, tapi kita mengikhlaskan. Saya aktif di TDA, kita cari orang yang pernah mengalami lalu minta pendapatnya dan masukannya. Tahapan Oribell, lahir 2016, kita ini jangan terlau mikirin masa depannya, kita jalannin aja yang sekarang. Seperti spion, kita lihat sesekali aja. Saya enam tahun menenmpa brand, buat brand, ditipu orang sudah biasa. Itu jadikan pelajaran.”
Kita harus tetap berusaha, ikhtiar. Bisnis fashion butuh model. Saya cari model, maka cari saudara saya yang cantik, saya jadikan model. Itu kan bagian dari ikhtiar.
Dari penjabaran sesi Aa’ Gyn, ada yang perlu kita benar benar perhatikan dalam kondisi seperti ini, yaitu:
1. Ikhlaskan suatu perkara
2. Infaq dan sedakah
3. Focus cari yang halal dan toyibah
4. Memperbanyak istighfar
5. Ketakwaan ditingkatkan
6. Tawakal, bukan berdiam diri, tapi ikhtiar, bergerak
7. Silaturahmi
8. Berhaji dan umroh, jika kondisi normal
9. Hijrah, tidak hanya fisik, tapi jiwa juga
10. Menikah, jika masih jomblo
11. Persahabatan dan komunikasi
12. Kreatif dan inovatif
13 Jujur, selama resiko bukan kematian, hadapi aja, kalaupun memang kematian, ya kita hadapi.
14. Pastikan diri kita improve yourself
Closing statement dari Aa Gym terangkai dalam pesan singkat berikut “Covid boleh menyerang kita, tapi pastikan covid jangan meruntuhkan keyakinan kita pada Allah, meruntuhkan keyakinan rizki pada Allah. Cari amalan dimana dunia yang mengejar kita, bukan kita mengejar dunia dan Jangan meninggalkan persahabatan dan komunitas.
—
Dalam sesi kedua, Pembicara kedua Yana Sandhi membahas mengenai pemasaran dalam dunia ofline dan online yang makin kompetitif. Bahwa Disini kita belajar bagaimana caranya jika diibaratkan, bagaimana kita manjat pohon sedikit untuk mengambil buah buah yang ada di atas pohon, cara cepat kita mengatur startegi untuk promosi. Jadi kita tidak duduk saja menunggu buah yang jatuh.
Jadi intinya adalah bagaimana cara kita promosi.
Banyak kita lihat yang karyawan, ada yang di-PHK, ada yang bisnis terdampak corona, bagimana cara kita menemukan pola, atau bagaimana cara jualan?.
Pada tanggal 20 agustus 2020 kemaren Mas Yana Sandhi baru saja launching program, program AMC, Ayobis Marketing Club, dimana itu adalah Program pembelajaran untuk menentukan program marketing. Tentu saja data data yang diperoleh AMC berdasarkan riset, dimana riset itu melalui survey. Saat mengeluarkan survey membahas tentang “apa kendala dalam kondisi seperti ini? Tentang cara jualan, tentang marketring plan, dll.
Dalam AMC ini kita buat bagaimana scale up. Kita buat startegi marketing agar bagaimana langsung action. AMC mengajarkan bagaimana dalam bisnis untuk membuat startegi marketing, dimana bisa langsung action. Tentu action dengan pertimbangan, tidak asal action.
Jadi pertama perlu kita perhatikan, adalah cara cepat membuat strategi promosi. Tentu saja disini perlu kita samakan akan definisi promosi / marketing : Bahwa Promosi adalah menyampaikan keunggulan produk kita dan menarik pelanggan untuk datang. Sehingga disini perlu kita pahami, bahwa tujuan utamanya bukan hanya sekedar jualan.
Seperti diketahui bersama, Ada namanya produk dan ada juga target market. Produk memiliki identitas yang terdiri dari value dan USP (Unique Selling Propotition). Value disini adalah kegunaan, dan USP adalah keunggulan. Jadi harus ada dua item ini dalam berbisnis dan mempromosikan produk kita. USP juga begitu, harus ada keunggulaan dari produk kita, tujuannya adalah agar kita tidak kehabisan amunisi dalam berbisnis.
Lalu ada target market, siapa?, dimana? yang jadi target market kita. Semakin jelas target market, maka semakin baik. Apa yang dilakukan, promosi, kita harus jualan apa?. Promosi bisa online dan offline.
Ketika kita menyampaikan, bagusnya online apa offline. Untuk yang baru terjun di bisnis, dua duanya bisa dimaksimlakan. Online dan offline. Jika digambarkan. Kondisi sekarang dan kondisi yang diinginkan. Kondisi sekarang adalah kondisi saat ini, apa yang kita miliki, bagaimanaana keadaan?. Lalu ada kondisi yang diinginkan, misal, kita ingin omset kita naik 20 % dalam 3 bulan. Ini perlu spesifik, ada waktu dan ada jumlah. Tujuannya agar kita jelas, dan ada ukurannya. Dari kondisi sekarang menuju kondisi yang diinginkan ada celah, ada area kosong, nah disanalah bagaimana cara kita dalam berbisnis kita terapkan.
Anggaplah keinginan kita sebagai berikut :
• Meningkatkan jualan lewat FB group
• Jualan lewan market place
• Menambah jualan di market place
• Jualan di WA
• Buat toko online sendiri
Kita Buat saja, kita tuliskan saja. Kita menampung ide dalam pikiran, lalu tuliskan dulu. Pokoknya tuangkan dulu bagaimana meningkatkan penjualan kita. Apa yang kita mau, apa yang kita tahu. Ini menjadi ide dasar bagimana kita implementasikan. Tools tools inilah yang inilah yang nantinya menjadi jalan bagaimana mengimplementasikan, yang kita sebut action plan.
Misal : meningkatkan penjualan di FB group, maka timbul pertanyaan, apa saja yang kita lakukan dimana itu menjadi pedoman kita dalam melangkah.
Anggaplah kita ingin bergabung di group jual beli yang ada hubungannya dengan fashion. Ada kolom action yang diisikan. Penannggung jawab tentu kita jika kita sebagai pemilik atau ownwer. dan Tanggal mulai dan tanggal selesai kegiatan.
Kolom kebutuhan disiikan oleh apa yang menjadi kebutuhan kita dari action itu. Misal, jika kita gabung dengan group jual beli untuk promosi yang ada hubungannya dengan fashion, maka kita disini butuh untuk mempelajari cara mencari group julan beli yang sesuai dengan tag=rget market. Dan Targetnya adalah kita bergabung di 50 group.
Selanjutnya kita juga buat konten kalender harian, dimana ada jam jam tertentu kita memposting iklan di sosmed. Tentu saja diatur jam nya. Ini menjadi alat yang memonitor kita, sebagai alat yang memantau pergerakan kita
Monitor hasil tiap minggu. Setiap minggu kita monitor hasilnya seperti apa? Misal, dalam tiap minggu kita amati, apa hasil dari kegiatan kira? Misal hari minggu kita buat, setiap hari apa saja yang mau kita buat untuk diposting?. Apa yang disukai oleh audience kita.
Anggaplah jika kita menggunakan FB market place, jika kita posting, maka ini akan nampak di pengguna FB sekitar kita, dengan radius sekitar 5 sampai 7 km. Karena menggunakan algoritma lokasi. Jika di FB marketplace kita bisa mempelajari caranya dulu.
Action keduanya, mulai jualan, dengan content kalender, tentu dengan perencanaan, hari ini mau jualan apa, besok jualan apa?. Ini tentu saja seminggu sudah kita persiapkan, sehingga tidak bingung apa yang mau dijual. Lalu setiap minggu kita cek dan kontrol bagaimana hasil penjualannya. Ini kita lakukan sampai ketemu polanya bagiaman yang ideal, jika sudah ketemu, maka kita lakukan dengan konsisten.
Ketika sesi pertanyaan, ada penanya, yaitu saudara Andi budianto menanyakan “Kalo produk yang harus dirasakan atau katakanlah kuliner, bagaimana orang bisa tau kalo itu enak dan beda?”
Kita merancang suatu perbedaaan, enak itu relative, ada yang bilang terlalu manis, ada yang bilang kurang, kita tes produk ini ke beberapa orang, minta masukan dari beberapa orang yang berbeda lalu kita minta masukan dengan jujur, kita minta pada mereka untuk menghilangkan rasa tidak enak dan sungkan dari mereka mengenai rasa produk kuliner kita.
Dan kalo itu di di jual di online bagaimana caranya karena harus di rasakan? Testimoni jangan diminta, tapi biarkan dia bicara sendiri, bisa dicrenshoot, nanti itu jadi testimoni apa adanya, tentu bukan setingan. Ini nanti menjadi petunjuk bagi target market akan produk kita.
Tentu ini semua tidak hanya dituliskan, tetapi dilakukan. Sebab tugas kita adalah ikhtiar semaksimal mungkin, untuk hasil kita serahkan padanya.
Yuk daftar sesi 7 NGOVID-B19 (Ngobrol Virtual Inspirasi, Dakwah dan Bisnis) pada 29 Agustus 2020 disini.