pesantrendigital | August 5, 2020 |
Alhamdulillah. Telah terlaksana Acara NGOVID-B19 sesi #4 25 Juli 2020.
Kami Haturkan Terimakasih kepada narasumber Bapak H. Mardi Soemitro (Founder & CEO Hawa Gym) dan Bapak H. Muhammad Nizar Muslih (Owner Sasak Herbal Oil) yang memberikan semangat dan inspirasi kepada para peserta NGOVID-B19.
Kemudian sebelumnya, terima kasih kepada Bapak HM. Taufik Asadi, S.Ag (Ketua MUI Provinsi Bali) yang memberikan sambutan pengantar untuk NGOVID-B19.
Special thanks to :
Channel-11 ( Bpk Arnold Makasau Rivai) Yang telah memfasiltasi koneksi sehingga acara ini bisa berjalan lancar ?
Eramadanicom sebagai media partner dari acara NGOVID-B19 yang telah mensupport segala bentuk pemberitaan terkait event ini ?
Berikut notulensi NGOVID-B19 Sesi #4
Puji Syukur Alhamdulillah kita panjatkan ke hadirat Allah, karena dengan izinNya acara NGOVID-B19 sesi ke 4 pada tanggal 25 Juli 2020 kita bisa laksanakan. Shalawat dan salam juga tidak lupa kita panjatkan ke baginda Nabi Muhammad SAW, manusia agung sepanjang zaman yang semoga kita semua nantinya memperoleh syafaat beliau di hari kiamat.
Acara dibuka oleh MC Oman Hariadi dengan tilawah Al-Qur’an oleh Muhammad Alqud Assauqi, dan dilanjutkan dengan sambutan oleh Ketua MUI Bali, Bpk HM. Taufik Asadi, S.Ag memberikan pencerahan pencerahan bagaiamana sikap dan langkah kita sebagai umat beriman dalam menghadapi badai pandemic COVID 19.
Penjabaran pertama langsung dimulai oelh Bpk Mardi Soemitro selaku owner Master Gym dan Hawa Gym, menjelaskan dengan rinci perjalanan hidupnya. Dimulai ketika beliau sudah berbisnis semenjak di medan. Ketika tahun 1998, saat itu beliau sudah memiliki minimarket dan 3 mobil, lalu terkena hantaman badai crisis tahun 1998, ambruk, namun tahun 2000 sudah recovery kembali.
Keadaan ini jelas berbeda sekali dengan saat ini. Ambilah contoh pembanding adalah negeri Singapura. Jika diamati semenjak merdeka, baru kali ini ekonominya yang ambruk di titik nadir. Hal ini tentu mengindikasikan betapa efek pandemic COVID 19 benar benar terasa.
Apalagi bila dilihat di Bali. Kita semua paham, Bali mengandalkan pariwisata dalam kegiatan ekonominya. Dan kini kita dihadapkan pada fenomena tanpa pilihan. Ekonomi kita terpuruk, orang berbondong-bondong jualan, karyawan banyak di PHK, semua sibuk jualan, karena seperti kita tahu, koondisi physical distancing menjadikan kita harus melek teknologi digital.
Intinya adalah, ketika berbicara, maka yang perlu dipersiapkan adalah pola pikir. Ingat ini, yang besar bukan masalahnya, tapi seberapa besar hati kita dari masalah yang kita hadapi. Ini masalah mindset dan pola pikir. Mindset akan mempengaruhi pikiran, hati, lisan, dan sikap.
“Kita harus memiliki mental pemenang, terus berjuang, terus bergerak, di setiap masalah pasti ada peluang. Allah beri kita kesempatan, selama bumi masih bergerak. Ingat saja kisah Thoriq bin Ziyad, musuhnya yang lebih dari dirinya, tapi dia buat dirinya dan pasukkanya berani dengan pilihan membakar kapalnya”. Kembali Pak Mardi Sumitro menambahkan.
“Mental ini yang harus kita miliki. Mental pemenang, saya melihat Negara kita ini luar biasa. Dibandingkan negara lain di ASEAN, yaitu:
1. Bonus demografi. Dibandingkan Negara lainnya, 60-70% lebih banyak generasi muda dibandingkan negara lain, maka kita melihat di negara lain, masih banyak lansia mendorong troli di bandara, sedangkan di Negara kita usia produktif masih banyak. Karena usia produktif banyak, maka banyak UMKM. Kalau perusahaan saham, itu hanya tulisan dan angka saja, beda dengan UMKM, uangnya cash.
2. Memiliki kekayaan alam luar biasa. Hutan, laut, SDA, kita merasa tinggal di Negara khatullistiwa itu biasa, maka kalau kita lihat di Negara lain, dibandingkan di Negara Eropa, mereka 6 bulan paling banter dalam bekerja. Selanjutnya ada musim dingin yang kurang kondusif bekerja.
3. Negara kita lebih religius. Dasar Negara kita adalah Pancasila, sila pertama, Ketuhanan yang maha Esa, lihat saja di Negara dengan system Kapitalis dan Komunis, maka banyak yang depresi, lihat saja banyak yang bunuh diri. Ketika hari ini dirumahkan, ada professional yang bunuh diri, maka sikap kita sebagai manusia beriman, kita tidak usah mengeluh, menyalahkan pemerintah, tidak bisa berfikir sehat. Inilah hal hal yang perlu dipahami. Persoalannya kembali pada diri masing masing.
Perlu digaris bawahi “The big dream itu dalam kondisi sulit, kuatkan mimpi besar”. Tugas kita adalah mimpi setinggi langit, kemudian berjuang sungguh sungguh untuk meraihnya. Kita punya Allah. Kita cari rule model, jangan sampai trial error dan tidak ada penuntunnya. Tidak usah berkeluh kesah, cari alasan. Mindset pemenang, selalu cari alasan untuk menang, mindset pecundang, cari alasan untuk menguatkan kelemahan.
Setelah itu Bapak Nizar menjelaskan kembali uraian bisnis dalam masa pandemic yang dimana merupakan pengalaman beliau dalam membangun Sasak Herbal. Bahwa sungguh Manusia itu hebat, dan Pada dasarnya Allah menciptakan manusia dengan kondisi terbaik, namun kita mengurus diri sendiri tidak hebat. Padahal Allah menciptakan manusia itu hebat.
Mindset diwujudkan dalam bentuk eksekusi. Tantangannya adalah siap tidak, ada yang di laut 26 hari hidup dengan pelepah pisang sendirian. Ada yang hidup di perut ikan, Mereka bisa bertahan.
Bagaimana kita punya sifat amanah. Kita tidak perlu melakukan semua dengan sendiri, itu zaman nabi Adam. Bagaimana kita mampu berkolaborasi dengan pihak lain. Kita butuh Trust atau kepercayaan.
Sasak herbal adalah produk yang dibangun dengan kolaborasi dan amanah.
Kolaborasi menumbuhkan sifat amanah dan Silaturahim disini perlu diperjelas, silaturahim tidak selalu identik dengan lobi. Hasil dari silaturahim adalah tambah kebaikannya, tambah rizkinya.
Sasak berkembang pesat karean kekuatan silaturahim. Teman-teman berapa kali silaturahim, dan memang disinilah kita menjadi berkembang.
Bisa diamati dari Filosofi ikan, ikan kalau ikut arus, dia akan lembek, nanti berakhir di laut dan mati, karena ikan tawar beda habitatnya dengan air laut. Beda kalau ikan melawan arus. Badannya padat, dan dia akan tangguh melawan arus kehidupan.
Contohnya disini, kita memberi tester gratis pada teman yang sakit. Disini kita menganggap bahwa kita adalah keluarga besar. Kita butuh mitra, jadi anggaplah distributor sebagai keluarga. Seberapa manfaat kamu bagi saya, itu yang utama.
BISNIS HARUS VALID, Sasak Herbal sudah membuktikan hal ini. Yang pertama, VALID AMAN, Sasak Herbal sudah ada izin BPOM jadi sudah pasti aman. Lalu VALID HALAL, Sasak Herbal sudah ada izin MUI, Jadi tidak perlu diragukan kehalalannya. Valid ke tiga, kita ada REPEAT ORDER, karena secara kualitas kita valid.
Ketika ada pertanyaan, kenapa sasak herbal di musim pandemic ini melejit, padahal produk herbal lainnya ada yang tiarap. Bapak Nizar menjawab dengan memaparkan bukti bukti kembali akan validitas produk dan substansinya, yaitu sebagai berikut.
1. Valididtas produk, bahkan ada yang sertifikasi MUI diremehkan. Padahal itu penting. Halal. Kita berusaha agar Proses bener bener halal, kita tidak memakai barang barang yang syubhat. Jadi saya sebagai gerbong yang meyakini kalau uang itu sumbernya jelas. Dan salah satunya kita membuat produk yang jelas kehalalannya.
2. Substansi produk, kita mengutamakan kebersamaan, saya sebagai pelayan dalam bisnis, saya walaupun ownwer, saya melayani. Silahkan dicek pada distributor. Bagaimana saya dalam melayani mereka. Begitu juga dengan mutu produk, adalah bagian dari proses distribusi
Di penghujung acara, Mas Oman hariadi selaku MC menutup dengan Kesimpulan sebagai berikut:
1. Kita harus memiliki mindset pemenang, melalui mindset ke hati, pikiran, tindakan. Peluang selalu ada, selama kita masih bernafas, yang besar bukan masalahnya, tapi hati kita.
2. Serahkan sala Allah, jangan mengeluh, jangan banyak alasan.
3. Bisnis harus enjoy, seperti orang jatuh cinta.
4. Cari role model
5. Pastikan kita memiliki sifat amanah.
6. Sambil bertaham sambil siapkan energy.
7. Uang penting, keluarga lebih penting, sehat lebih penting prinsip dari bapak Mardi Sumitro.
8. Sehat, sukses, bahagia = Prinsip dari Bapak Nizar.
Yuk daftar sesi #5 NGOVID-B19 (Ngobrol Virtual Inspirasi, Dakwah dan Bisnis) pada 8 Agustus 2020 disini.