pesantrendigital | August 24, 2017 |
Assalamuallaikum saya Alexander Sutardiantoro mahasiswa aktif di Universitas Muhammadiyah Malang. Saya merasa beruntung mengikuti Pesantren Digital Camp (PDC).tersadarkan oleh banyak hal yang di sampaikan oleh mentor tentang nilai sebenernya dari sebuah kehidupan.
Menjadi pengusahas/wiraswasta/pebisnis/kilafah atau apapun yang saya inginkan bukan tidak mungkin lagi dapat saya capai,pikiran dan mata saya terbalalak menerima konsep bisnis dan bahkan langkah-langkahnya di sempaikan olah mentor. Memang benar PDC bisa diikuti secara gratis namun di balik harga yang gratis tidak sebatas secuil ilmu atau biasa disebut kulit luarnya saja yang di dapat.Sebuah Intan raksaksa yang tersebunyi lama dalam karang yang mungkin dapat menggambarkan materi yang ada di dalam sana.
Para mentor yang menjadi acuan kami mereka memililki latar belakang yang jika dilihat kondisi ekonomi mereka saat ini saya yakin kebanyakan orang tidak menyangkanya. Bukan berawal dari golongan kaya justru sebagian besar meraka berasal dari kalangan menengah kebawah.Kisah hidup dan perjuangan mereka menampar saya mendorong saya untuk jauh lebih produktif bukan untuk menjadi sesorang yang semata gila harta namun menjadi sesorang yang dapat berbagi lebih banyak.Rasa syukur yang dalam saya sampaikan kepada Allah yang telah mempertemukan saya dengan mereka para mentor melalui PDC.
Pelukan salam dan tawaran bimbingan face to face ketika beranjak pulang semakin membuat saya merinding dan sempat terbesit dalam hati “apa yang sebenernya mereka perjuangkan hingga mau membantu sejauh ini ?” Mereka tulus ikhlas membantu para alumni bahkan ke titik dimana mereka bisa berpotensi menjadi pesaing mereka.Kesaksian alumni PDC sesion sebelumnya penghasilan puluhan juta.ratusan juta,bahkan brand seharga milyaran semakin membuat saya bingung bagaimana cara berterimakasih atas kesempatan yang diberikan untuk hadir di tengah-tengah keluarga PDC.
Satria Yudha Pratama – Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang.
“Suatu kebanggaan pernah mengikuti acara Pesantren Digital Indonesia yang diselenggarakan pada edisi ke 5 atau camp 5. Setelah mendengarkan dan mengikuti acara tersebut, saya sadar bahwa sukses itu tidak hanya mendapatkan kekayaan harta, rumah, dan lain sebagainya tetapi sukses itu adalah ketika kita mendapat kebahagiaan didalam diri kita dan juga kegiatan tersebut membuat saya sadar bahwa bekal dunia dan bekal akhirat harus seimbang.
Materi yang disampaikan oleh para mentor-mentor sangat baik, bermanfaat, jelas, dan sangat rinci beserta contoh penerapan kasus dan solusinya. Para mentor-mentor memberikan semangat para usahawan muda agar tidak takut mengambil resiko dalam pembangunan sebuah usaha dan juga para mentor menegaskan bahwa mimpi adalah sebuah awal dari kebangkitan untuk masa depan.
Sebenarnya struktur acaranya sudah sangat bagus karena melibatkan banyak anggota yang sangat bertanggung jawab tetapi saya mengevaluasi bahwa acara tersebut hanya terkendala secara teknis dan alat-alat pendukung persentasi yang sering terjadi error dan proyektor tidak terlalu terang pada warna dan membuat mata yang menyaksikan merasakan sakit.”
Halo nama saya Syaiful Bahri. Saya kuliah di Universitas Muhammadiyah Malang. Ini adalah cerita saya setelah mengikuti pelatihan Pesantren Digital Indonesia. Banyak hal yang saya dapatkan setelah mengikuti camp Pesantren Digital Indonesia. Sebelumnya saya juga pernah mengikut pelatihan2 menjadi pemimpin disalah satu organisasi dikota malang dan kadang juga saya sering mengikuti seminar orang2 sukses tapi saya melihat ada sesuatu yang berbeda dari pesantren digital. Disana kita diajarkan tidak hanya menempatkan agama sebagaimana ilmu menuju akhirat saja tetapi begaimana agama bisa memjadi pondasi membangun ekonomi kita. Jarang sekali saya melihat dalam suatu organisasi pelajaran dunia dan akhirat bisa combine begitu luar biasanya. akhirat iya, dunia juga iya.
Di pesantren digital Indonesia membuka mata hati saya bagaimana tidak hanya menempatkan agama dihati saja tetapi untuk menuju kesana kita perlu meningkatkan perekonian kita agar kehidupan dunia kuat sehingga tercapai apa yang menjadi tujuan kita sebagai manusia. Di pesantren digital indonesia ilmu yang diberikan sangat edukatif, modern dan para cout tryner meberikannya mereka rela tampa dibayar. penerapan bagaimana membangun bisnis dengan membuka jaringan seluas-luasnya menggunakan teknologi. Dimata saya mereka adalah orang yang benar2 sukses karena mereka tetap peduli kepada kami yakni pemuda padahal mereka telah sukses. kalau kata mas khairul ketua pesantren digital indonesia : membangun impian sangat penting karena itu akan menentukan nasib kita kedepannya seperti apa. kalau kita sebagai manusia apalagi sesorang yang masih muda tetapi tidak punya impian buat apa kita hidup. Kalimat ini sangat melekat dalam pikiran saya. Mendengar cerita pengalaman pak mardi soemitro pemilik dari hawa gym semakin membuat saya ingin sekali berbisnis membuka usaha. cerita pengalaman pak mardi soemitro sugguh luar biasa. Dia juga mengingatkan kita sebagai ummat muslim agar tidak lupa sholat lima waktu meskipun sesibuk apapun karena dengan sholat sebenarnya kita telah diajarkan bagaimana membagi waktu itu sebaik mungkin. Panjang sebenarnya kalau saya ceritakan pengalaman saya setelah mengikuti Pesantren Digital Indonesia meskipun hanya dua hari karena kita benar2 diberikan masukan2 yang begitu luar biasa. Setelah mengikuti Pesantren Digital Camp ini. Saya sudah mendapatkan rencana kedepan untuk membuka usaha saya yakni jualan snack atau kripik belut meskipun baru terpikirkan setelah mengikuti pesantren digital indonesia. Mudah mudahan ini menjadi awal baik saya kedepannya.
Terimasih banyak saya ucapkan kepada semua pengurus Pesantren digital indonesia. Mudah mudahan kedepannya pesantren digital indonesia masih tetap lanjut dan bisa menginspirasi banyak orang sehingga lahirla pengusaha2 muda. Sedikit masukan untuk pelaksanannya terutama cout triner agar tidak segan2 menegur mereka yang tidak menjaga kebersihan dan juga masalah info tempat pelaksanaan yang kurang menurut saya. Saya kurang begitu tahu mengenai bedegul yang ternyata sangat dingin sekali sehingga waktu malam saya harus kedinginan karena tidak membawa jaket atau selimut. Iya saya harap agar info ketika mengadakan kegitan lagi agar tidak lupa mengingatkan keadaan atau lokasi tempat yang akan digunakan. Setidaknya ngasih gambaran sedikit mengenai tempat.